Mengenal DNS: Fondasi Internet Modern

Posted: 02-01-2025, 03:08 WIB
thumbnail

DNS (Domain Name System) adalah sistem yang menerjemahkan nama domain seperti "example.com" menjadi alamat IP yang dapat dibaca mesin, seperti 192.0.2.1. Contohnya, layanan seperti Netflix, Spotify, dan Google sangat bergantung pada DNS untuk menyediakan konten dengan cepat dan aman kepada pengguna di seluruh dunia. DNS berfungsi sebagai "buku telepon" internet yang memungkinkan pengguna mengakses situs web tanpa harus menghafal alamat IP.


Bagaimana DNS Bekerja?

Ketika Anda mengetikkan URL di browser, proses berikut terjadi:

  1. Recursive DNS Resolver - Browser mengirim permintaan ke DNS resolver, yang memeriksa cache lokal atau meneruskan permintaan ke server DNS yang lebih tinggi.
  2. Server Root - Mengarahkan ke server domain tingkat atas (TLD) seperti ".com".
  3. Server TLD - Mengarahkan ke server nama yang mengelola domain tertentu.
  4. Authoritative DNS Server - Memberikan alamat IP yang sesuai dengan nama domain kepada resolver.
  5. Pengembalian Balasan - Resolver mengembalikan alamat IP ke browser, yang kemudian terhubung ke server tujuan.

Perbedaan Antara Authoritative DNS Server dan Recursive DNS Resolver

DNS melibatkan dua komponen utama dalam proses resolusi nama domain: Authoritative DNS Server dan Recursive DNS Resolver.

Recursive DNS Resolver
  • Berfungsi sebagai perantara yang menangani permintaan DNS dari pengguna.
  • Meneruskan permintaan ke berbagai server DNS hingga menemukan alamat IP yang sesuai.
  • Biasanya dioperasikan oleh ISP atau layanan DNS publik seperti Google DNS (8.8.8.8) atau Cloudflare DNS (1.1.1.1).
  • Menggunakan cache untuk mempercepat resolusi pada permintaan berulang.
Authoritative DNS Server
  • Menyimpan informasi DNS asli, seperti A Record dan MX Record, untuk domain tertentu.
  • Memberikan jawaban definitif kepada resolver tentang alamat IP atau informasi lainnya yang dikelolanya.
  • Dikelola oleh pemilik domain atau penyedia hosting DNS.

Apa Itu DNS Caching?

DNS Caching adalah proses penyimpanan sementara informasi DNS untuk mempercepat resolusi domain pada permintaan berikutnya. Dengan caching, sistem tidak perlu mengulangi proses lengkap resolusi DNS, sehingga waktu respons menjadi lebih cepat dan mengurangi beban pada server DNS.

Di Mana DNS Caching Terjadi?

DNS caching dapat terjadi di beberapa lokasi:

  1. Cache Browser - Browser menyimpan hasil DNS untuk sementara, mempercepat akses ke situs web yang baru saja dikunjungi.
  2. Cache Sistem Operasi (OS) - Sistem operasi seperti Windows dan macOS menyimpan cache DNS di tingkat sistem untuk semua aplikasi yang memerlukan resolusi DNS.
  3. Cache Router - Router rumah atau kantor sering memiliki cache DNS untuk mempercepat koneksi bagi semua perangkat di jaringan lokal.
  4. Cache Recursive Resolver - Resolver DNS dari ISP atau layanan publik seperti Google DNS juga menyimpan cache DNS untuk mempercepat resolusi domain bagi pengguna yang terhubung.

Bagaimana Cara Memeriksa atau Menghapus Cache DNS?

Cache DNS yang tersimpan di perangkat dapat diperiksa atau dihapus untuk memperbarui informasi domain. Berikut langkah-langkahnya berdasarkan jenis perangkat:

Windows
  • Memeriksa Cache DNS:

    ipconfig /displaydns
  • Menghapus Cache DNS:

    ipconfig /flushdns
macOS
  • Memeriksa Cache DNS:

    sudo dscacheutil -cachedump
  • Menghapus Cache DNS:

    sudo dscacheutil -flushcache
    sudo killall -HUP mDNSResponder
Linux
  • Menghapus Cache DNS (jika menggunakan systemd-resolved):

    sudo systemd-resolve --flush-caches
Browser (Google Chrome)
  • Memeriksa dan Menghapus Cache DNS:
    1. Kunjungi: chrome://net-internals/#dns
    2. Klik tombol "Clear host cache."

Langkah-langkah ini memastikan informasi DNS diperbarui, terutama setelah perubahan konfigurasi domain, migrasi server, atau pemecahan masalah jaringan seperti situs yang tidak dapat diakses. Menghapus cache DNS juga berguna saat mencoba memperbarui DNS yang baru saja diubah untuk mempercepat propagasi perubahan.


Jenis-Jenis DNS Records

DNS memiliki beberapa jenis rekaman yang mendukung fungsinya:

  • A Record: Menghubungkan domain ke alamat IPv4.
  • AAAA Record: Menghubungkan domain ke alamat IPv6.
  • CNAME Record: Mengarahkan satu domain ke domain lainnya.
  • MX Record: Menentukan server email untuk domain.
  • TXT Record: Menyimpan data teks untuk verifikasi dan keamanan.

Mengapa DNS Penting?

DNS memungkinkan internet menjadi lebih ramah pengguna dengan menyederhanakan navigasi dan mengelola komunikasi antar perangkat. Tanpa DNS, pengguna harus menghafal alamat IP yang panjang dan rumit.

Manfaat DNS:

  • Akses Cepat: Mempercepat akses ke situs web melalui caching.
  • Keamanan Tambahan: Melindungi terhadap serangan seperti DNS spoofing dan DDoS.
  • Skalabilitas Tinggi: Mendukung jutaan domain dan pengguna secara simultan.

Risiko dan Solusi dalam DNS

Risiko Keamanan:

  • DNS Spoofing: Penyerang memalsukan respons DNS untuk mengarahkan pengguna ke situs berbahaya. Contoh serangan terkenal adalah Kaminsky Attack pada tahun 2008.
  • DDoS Attack: Melumpuhkan server DNS dengan lalu lintas yang sangat besar, seperti Dyn DNS Attack tahun 2016.

Solusi Keamanan:

  • DNSSEC: Mengamankan rekaman DNS dengan tanda tangan digital.
  • Anycast Routing: Memastikan ketersediaan server DNS melalui redundansi geografis.

Kesimpulan

DNS adalah tulang punggung internet yang memungkinkan konektivitas cepat dan aman. Memahami cara kerjanya dan melindungi infrastruktur DNS sangat penting untuk menjaga performa dan keamanan jaringan.

Referensi

Yuk, Jelajahi Topik Lainnya!